Manfaatin Adik Iparku yang Galau

Rina
0

Namaku Roy, sudah 1 tahun aku menikah dengan istriku Mira. Istriku memiliki satu adik yang bernama putri yang tinggal dengan ibu mertuaku. Ayah istriku sudah lama meninggal sejak istriku masih kecil. Pekerjaanku adalah seorang freelancer yang lebih sering melakukan pekerjaan di rumah. Hanya kadang-kadang aku keluar untuk menemui clientku.

Seperti hari-hari biasa siang itu aku bekerja di rumah, tiba-tiba aku mendengar pintu depan dibuka dan terdengar suara tv dinyalakan. Hmmmmm pasti adik iparku lagi si putri. Putri memang sering datang kerumahku, sehingga sering langsung masuk rumah tanpa permisi.

Aku keluar dari ruang kerjaku dan melihat putri menonton tv dengan wajah cemberut. Tangannya sibuk memencet-mencet remot, entah mau menonton apa. Yang pasti dia sedang dalam mood yang tidak baik.

“Berantem lagi sama ibu ?” tanyaku ke putri.

Memang sudah sering kali putri mengungsi ke rumahku kalau sedang berseteru dengan dengan ibu mertuaku.

“Iya” jawab putri ketus.
“Masih masalah yang sama ?” tanyaku lagi.
“Ya begitu deh…” jawab putri singkat.

Putri dan ibu mertuaku memang sering berseteru dengan masalah yang sama yaitu nikah. Setelah aku menikah dengan istriku, ibu mertuaku berharap adik iparku segera menyusul untuk menikah. Apalagi jarak usia istriku dengan putri cuma 1 tahun, tentu aja setelah aku dan Mira menikah 1 tahun, ibu mertuaku sangat berharap putri segera menikah juga.

Cuma masalahnya… selama ini putri tidak tertarik dengan laki-laki. Yap, rahasia ini sudah jadi pengetahuan umum antara putri, ibu mertuaku, Mira dan aku. Putri yang selalu berpenampilan tomboy itu tidak pernah dekat dengan laki-laki, jadi jangankan menikah, punya pacar saja setahuku tidak pernah. Yang ada putri punya beberapa teman dekat wanita yang agak tidak wajar tingkat kedekatannya. Bahkan dia sempat membawa teman dekatnya yang bernama dina kerumahku.

Aku duduk disebelah putri menemaninya menonton tv. “Ya bagaimana lagi put, namanya orang tua pasti harapannya ya kayak ibu itu” kataku ke putri. Putri cuma merengut mendengar omonganku.

Putri sering datang kerumahku untuk curhat. Walaupun aku cuma kakak iparnya, putri lebih sering cerita ke aku karena cuma aku yang bisa mendengarkan cerita dia soal pacar dan nikah ini. Kalau dengan istri atau ibu mertuaku, pasti ujung-ujungnya bertengkar. Tapi sebenarnya selama ini aku cuma pendengar pasif aja sih.

“Tapi kan abang tau sendiri aku bagaimana” kata putri menjawab omonganku.

“Iya abang ngerti, tapi solusinya bagaimana ? Kamu sama ibu berantem terus. Umur kamu juga makin dewasa, enggak bisa selamanya kayak begini kan ?” kataku.

“Ya abang enggak ngerti sih, aku ya begini, enggak tertarik sama cowok. Mau dipaksa bagaimanapun juga enggak akan suka” jawab putri meninggi.

Sebenernya aku ngerti banget. Sudah banyak sekali buku dan artikel yang aku dan istriku baca untuk menghadapi keadaan putri ini. aku ngerti sekali bahkan komunitas dokter juga seakan sudah lepas tangan untuk kasus penyuka sejenis ini, tapi kita masih di indonesia. Tidak ada orang tua yang mau Miraknya menjadi penyuka sejenis. Semua orang tua berharap Miraknya menikah dan punya Mirak.

“Sorry banget ya put, apa kamu bener-bener yakin kamu lesbian ?” aku bertanya karena ada beberapa kasus ada wanita yang cuma mengalami fase beberapa waktu untuk menyukai sesama tapi setelah fase itu lewat bisa kembali normal.

“Yakin lah” jawab putri memerah. Memang pertanyaanku tadi agak sensitif.

“Maaf lagi ya, kamu dah pernah nyoba pacaran sama sama cowok ?” tanyaku hati-hati

putri terdiam lama. “Dulu sih bang pernah”. jawab putri pelan

“Nah dulu bisa, kenapa sekarang enggak bisa” tanyaku sambil tertawa sedikit untuk mencairkan suasana.

“Enggak sesederhana itu bang” jawab putri masih kesal

“Dulu kenapa bisa pacaran, si dia ganteng ya ?” tanyaku masih dengan nada bercanda.

“Iya sih..” jawab putri agak malu-malu

Aku sebenarnya tidak mau memaksa putri. Tapi demi kebaikan ibu mertuaku, dengan fakta putri pernah pacaran dengan laki-laki, aku berharap putri bisa mencoba lagi dekat laki-laki, atau….. dalam pikiran nakal,aku berharap minimal putri biseksual sehingga masih bisa nikah…. ha.ha..maksa sih.

“Ya sekarang cari aja yang ganteng lagi, mungkin kamu bisa jadian” kataku menyederhanakan, walau aku tau pasti tidak sesederhana itu.

“Aku dah pernah coba dekat lagi dengan cowok bang, aku juga enggak mau kayak gini terus. Tapi bagaimana lagi, aku ngerasa hambar” jawab putri

“Aku juga capek bang kayak gini terus, aku juga pengen normal, tapi aku cuma merasa hambar ke cowok” jawab putri hampir menangis

aku terdiam. Memang sulit sih.. pikiranku macam-macam membayangkan putri menjalani hubungan dengan laki-laki dengan terpaksa, apalagi sampai menikah..

“Maaf ya, abang sih berharap kamu bisa coba lagi dekat dengan laki-laki, cuma untuk memastikan…. siapa tau setelah dekat dengan laki-laki yang tepat, hati kamu bisa terbuka untuk menikah” kataku

“Atau mungkin kamu nyoba itu dulu sama laki-laki biar tau enak apa enggak” kataku sambil tertawa..

“Nyoba apa ?” tanya putri bingung. 

“Udah ah enggak usah dibahas lagi, lagian abang masih banyak kerjaan” kataku masih tertawa sambil beranjak ke ruang kerjaku lagi.

“Nyoba apaan bang ? Yeiy ngomong enggak jelas” tanya putri lagi sewot.

Aku yang sudah berjalan ke ruang kerjaku cuma tertawa saja melihat putri sewot.

Malam harinya, saat aku dan istriku sudah diatas ranjang hampir tertidur, teleponku berbunyi menandakan ada sms masuk. Dengan malas aku mengambil handphoneku dan melihat ternyata sms berasal dari putri.

“Dari siapa bang” tanya istriku dengan mata masih terpejam.
“Putri” jawabku
“Berantem lagi dia sama ibu ?” tanya istriku.
“Mungkin” jawabku.

Istriku memang sudah hapal, putri sering sms ke aku kalau sedang bertengkar dengan ibu. Agak aneh sih putri lebih dekat ke aku daripada ke istriku yang kakaknya. Tapi kalau melihat betapa miripnya watak istriku dengan ibunya, jadi terlihat wajar putri dekat ke aku kalau sedang bertengkar dengan ibu.

Aku membuka sms putri, sedang istriku langsung menarik selimut untuk melanjutkan tidur

“Yang tadi siang maksudnya apa bang ?” isi sms putri

Aku terdiam sebentar.

“Ping” sms putri berikutnya masuk

“Sudah enggak usah dibahas lagi, cuma bercanda tadi” jawabku berharap putri tidak melanjutkan pertanyaanya.

“Maksudnya jorok ya ?” sms putri datang lagi.

“hehe” jawabku singkat.

“Ih abang… serius abang nyuruh aku untuk ML sama cowok ?” sms putri lagi

“hehe sorry, sudah lupain aja ya. Abang enggak serius tadi” jawabku

lama tidak ada jawab dari putri. Sesaat aku menduga putri tidak melanjutkan perbincangan kami.

“Menurut abang kalau aku ML sama cowok bisa normal lagi gitu ?” sms putri datang setelah aku teridur sebentar.

“Maaf put, enggak seharusnya aku bilang gitu ke kamu. Itu ide gila aja. Jangan dianggap serius” jawabku

kembali tidak ada jawaban dari putri untuk beberapa lama

“Kalau memang bisa ngebuat aku normal lagi, mungkin aku mau” sms putri

“Gila kamu, sudah itu ide gila. jangan dilanjutin” sms aku

“Lagian kamu masih perawan, sayang banget. Lebih baik perawan kamu diberi ke pasangan kamu nanti” sms aku lagi.

“Perawan ? Hmmmmm….” jawab sms putri

aku sedikit bingung dengan jawaban putri

“Maksudnya ?” tanya ku lewat sms

lama putri tidak menjawab.

“Jangan bilang siapa-siapa ya bang, aku sebenernya sudah enggak perawan” jawab putri lewat sms

“Kamu dah pernah ML sama cowok ?” tanyaku terkejut

“Belum sih, tapi aku dah pernah nyoba dildo” jawab putri semakin mengagetkan ku.

lama aku berfikir untuk menjawab apa.

“Sebenernya sayang sih… tapi kalau kamu dah pernah nyoba dildo, ya ML sama cowok enggak jauh beda lah, Enak kan ?” jawabku

“Tapi…” jawab putri terputus

“Aku nyobanya sama cewek bang, sama dina yang aku kenalin ke abang dulu. Jadi yang aku rasain begituan sama cewek” jawab putri gamblang

aku menarik nafas panjang. Aku tidak menduga putri sudah sejauh itu pengalamannya. Aku sungguh tidak tau harus berkata apa lagi.

“Jadi bagaimana bang, aku perlu nyoba ML sama cowok ?” tanya putri lewat sms

Kepalaku pusing bagaimana menjawabnya. Sungguh informasi baru ini terlalu mengagetkanku.

“Bang ?” tanya putri lagi.

“Sorry put, abang enggak tau sih. Tadi cuma bercanda aja, eh kamu nanggapin serius” jawabku setelah lama berfikir

“Iya putri tau ini ide gila, tapi mungkin berhasil bang. Putri juga pengen normal kayak yang lain” jawab sms putri.

“Mungkin kalau putri dah ML sama cowok jadi tau enaknya, mungkin putri bisa buka hati ke cowok”. lanjut putri lagi

Aku cuma menarik nafas panjang

“Tapi masalahnya, putri bisa nyoba itu sama siapa ? Putri enggak punya temen cowok sekarang”

Setelah lama berfikir aku menjawab “Sebenernya abang masih kaget put sama omongan kamu. Tapi kalau kamu memang mau coba, ya seharusnya sama cowok yang menurut kamu bisa dilanjutin ke tingkat pernikahan. Enggak seharusnya kamu melakuin itu sama sembarangan cowok”

“Tapi aku bener-bener enggak punya temen cowok yang deket bang” jawab putri

“Hmmmm…” aku menjawab singkat karena tidak mau ikut campur

Setelah lama tidak ada pesan, sms putri masuk lagi. “Atau sama abang aja nyobanya bagaimana ?”

“Gila kamu, aku ini suami kakakmu tau” jawabku dengan marah

“Tapi abang kan yang tau banget aku, dan aku dah percaya abang” jawab sms putri

Tiba-tiba istriku bangun. “Bahas apaan sih bang, kok smsnya banyak banget” tanya istriku.

“Oh biasa si putri habis berantem” jawabku agak gagap.

“Udah suruh putri tidur aja” kata istriku kemudian membalik badannya untuk melajutkan tidurnya.

“Sudah ya put, besok deh dilanjutin lagi pembicaraannya” sms aku ke putri.

Aku menaruh handphoneku untuk tidur. Tapi sebelumnya aku menghapus beberapa sms pembicaraanku dengan putri. Kalau istriku tau, bisa ngamuk-ngamuk dia.

Esok harinya putri datang kerumahku jam 1 siang. Seperti biasa dia langsung masuk dan menonton TV. Aku tau dia pasti ingin melanjutkan pembicaraan semalam. Tapi aku juga ragu untuk melanjutkan. Sehingga untuk beberapa saat aku tetap melanjutkan pekerjaanku di ruang kerja. Tapi akhirnya aku keluar juga menemui putri di ruang keluarga. Bagaimanapun pasti akan diteruskan suatu saat kan

“Dah makan put ?” tanyaku sewaktu keluar dari ruang kerja dan duduk di samping dia.

putri cuma menjawab dengan anggukan. akhirnya kami berdua hanya saling diam. Putri terlihat sekali menghindar pandangan mata dari aku. Matanya fokus ke televisi dengan sesekali melihat ke handphonenya.

Jujur semalam aku sulit tidur karena membayangkan putri. Walaupun selama menikah aku tidak pernah selingkuh dari isriku, tapi sebelum menikah aku punya beberapa pengalaman nakal. Setelah aku menikah, kadang aku membayangkan untuk mencoba lagi perempuan lain selain istriku. Apalagi tiba-tiba ada wanita yang menawarkan diri. Ya walau dengan alasan yang sedikit nyeleneh.

Walaupun tomboy, putri termasuk wanita yang cantik. Wajahnya sangat mirip dengan istriku, tapi dengan wajah yang lebih segar karena lebih muda. Tubuhnya pun lebih tinggi semampai, jauh lebih ramping dari istriku. Kekurangganya cuma 1, kulitnya sedikit lebih hitam dibandingkan istriku. Wajar lah aku susah tidur membayangkan sensasi putri dengan semua keadaan ini.

Setelah beberapa lama akhirnya aku membuka pembicaraan.

“Kamu yakin pengen mencoba itu ?” tanyaku.
putri cuma menjawab dengan seyum kecil.

“Aku ini suami kakakmu loh” kataku lagi. Aku agak heran dengan diriku sendiri. Rencananya aku ingin menghindar, tapi aku malah berbicara seperti ini. Kelihatan sekali kalau aku juga mau. he..he..

“Malah dari itu, aku yakin abang akan bisa jaga rahasia kan” kata putri dengan sedikit senyum menggoda

Kami terdiam beberapa saat.

“Hmm.. kalau begitu ayo kita ke kamar aja” kataku sedikit bergetar.

Agak kagok aku mengajak adik iparku sendiri ke kamar tidur.

Putri segera bangkit, dia menunggu aku yang mengunci pintu depan terlebih dahulu. Kemudian putri mengikutiku masuk ke kamar. Aku pun tidak lupa untuk mengunci pintu kamar, walaupun dirumah cuma ada kami berdua.

“Kamu duduk aja di tempat tidur put” kataku mempersilakkan.

Putri kemudian duduk dengan sedikit malu-malu. Putri yang memakai kaus dan celana jeans itu seperti mengkerut duduk diujung tempat tidurku. Aku pun duduk disebelahnya. Karena kagok akhirnya kami terdiam beberapa saat.

“Dah siap ?” tanyaku. Putri menjawab dengan anggukan.

“Mungkin kita mulai dengan kissing dulu” kataku menyarankan. Putri tidak menjawab, tapi menghadapkan tubuhnya ke hadapanku.

Aku kemudian mendekatkan muka ku ke wajahnya, secara perlahan aku kecup bibirnya. Putri secara refleks menghindar.

“Maaf… maaf..” kata putri. Putri pun kembali memajukan tubuhnya sehingga aku bisa mengecup bibirnya lagi.

Terlihat putri agak sulit menerima ciumanku. Wajar menurutku, lagi pula selama ini dia tidak pernah mengalami ciuman dari laki-laki.

Setelah beberapa lama putri mulai agak rileks dan mencoba menikmati ciuman dari aku. Melihat putri agak rileks, aku memeluk tubuhnya agar ciuman kami bisa lebih dalam. Sesekali aku membelai-belai tubuh dan rambutnya sambil terus mencium bibirnya dengan intens.

Aku melihat putri sudah terbawa dengan permainan french kiss kami. Dengan perlahan aku membimbinganya untuk terlentang ditempat tidur. Tidak sulit aku memposisikan putri untuk terlentang ditengah ranjang dengan aku masih terus mencium bibirnya dengan posisi badan disamping putri.

Tangan kananku mencoba untuk memegang payudara putri. Dengan cepat putri menahan tanganku. Dengan perlahan aku sisihkan tangannya kesamping, tapi dengan cepat tangannya kembali menahan tanganku. Tapi setelah 3 kali mencoba, tangan putri tidak menahan lagi walaupun tangannya menggegam tanganku. Lagi pula telapak tanganku sudah diatas payudaranya.

Payudara putri tidak terlalu besar, tapi cukup enak untuk digenggam. Satu payudara penuh bisa masuk ke dalam genggamanku. Perlahan aku meremas payudaranya. Kenyal layaknya gadis yang belum menikah. Setelah puas meremas payudara, aku mencoba untuk memegang putingnya. Ah sial, pakaian dan bra menyulitkan aku untuk memegang putingnya.

Secara perlahan aku masukan tanganku dari bawah baju menuju payudaranya lagi, kuulangi lagi meremas-remas payudaranya, kali ini hanya terhalang bra.

Setelah beberapa saat aku melepaskan ciumanku dan berkata “Branya dilepas ya”. Putri tidak menjawab, hanya mengangkat tubuhnya supaya tanganku bisa menjangkau kait branya. Dengan sekali jalan aku lepaskan kait bra putri. aku sudah terlalu pengalaman melepas bra hasil pengalamanku dengan istriku

Kait bra putri sudah terlepas, tapi bra belum dibuka. Sekarang aku menjangkau langsung payudara putri dari bawah kain bra sambil terus mencium bibirnya. Putri sedikit melenguh saat aku memainkan putingnya.

Setelah puas memainkan payudara kiri dan kanan, aku mencoba membuka kancing dan resleting celananya. Ada sedikit perlawanan dari putri sedikit, tapi setelah kancing dan resleting terbuka, putri memangkat pinggulnya untuk memudahkan aku untuk membuka celananya.

Aku membelai celana dalamnya, terutama diatas garis vaginanya. Terasa ada sedikit lembab di celana dalam itu. Perlahan aku belai-belai segaris dengan garis vagina. Terasa celana dalamnya makin basah. Beda dengan istriku yang tidak pernah sebegitu basah sampai membasahi celana dalam.

“Bajunya aku buka ya” kataku sambil menarik bajunya keatas. Putri mengganguk kecil dan merubah posisi untuk mempermudah aku membuka baju dan bra-nya sekaligus.

Segera aku juga membuka baju dan celanaku sehingga kami berdua hanya memakai celana dalam

Kemudian aku memposisikan badanku diatasnya, dengan perlahan aku meneruskan ciumanku dengan posisi badanku diatas badan putri. Ciumanku aku variasikan ke telinga dan leher putri. Tidak lupa tanganku juga terus memainkan payudara kiri dan kanan.

Penisku yang sudah sangat tegang menggesek vagina putri walaupun masih terhalang dengan celana dalam. Tapi terasa gesekan penisku ditanggapi dengan gerakan pinggul putri.

Kemudian aku turun ke dadanya untuk menjilati dan menghisap payudara dan puting putri. Suara lenguhan putri mulai terdengar. Puas menghisap puting putri, aku turun kebawah lagi untuk membuka celana dalam putri. Mengerti dengan maksudku, putri mengangkat pinggulnya untuk memudahkan aku membuka celana dalamnya.

Aku melebarkan paha putri sehingga aku dengan mudah melihat vaginanya. Vagina putri masih sangat mungil. Hanya terlihat satu garis dengan rambut tipis mengelilinginya. Kalau memang putri baru mencoba memasukkan dildo beberapa kali, pasti vagina ini masih sangat sempit.

Aku melebarkan bibir vagina putri untuk melihat klitoris. Klitoris putri tergolong kecil, tapi masih terlihat dengan mudah. Aku mulai menjilati klitoris putri dibarengi dengan tanganku memainkan puting payudaranya. Lenguhan putri makin menggila. Kepalanya sesekali kekiri dan kekanan. Sesekali kepalanya terdongak saat aku menghisap klitorisnya.

“Bang… bang.. bang…” lenguhan putri sesekali memanggilku
“Akh….” tubuh putri menegang sambil pahanya mengatup keras. Putri sudah mencapai orgasmenya.
“Udah dulu bang sebentar.” kata putri sambil terengah-engah…

Aku segera memposisikan diri untuk rebahan di samping dia.

“Kok aku dibuat keluar bang, kan belum itu” tanya putri
“Ya tenang aja, habis ini kita lanjutin lagi” kataku sambil membelai-belai tubuhnya.

Setelah putri agak tenang, aku kembali mencium bibir putri sambil terus membelai-belai tubuhnya. Terasa birahi putri mulai naik lagi.

Aku mencoba memegang vagina-nya untuk mengecek, ternyata masih sangat basah sisa orgasmenya tadi. aku sempat mengelap sedikit vaginanya.

Segera aku melebarkan kakinya dan menempatkan diriku diatas tubuh putri. Otomatis penisku sudah menjurus langsung ke vaginanya.

“Aku masukin ya” tanyaku ke putri
“Pelan-pelan bang” kata putri terdengar sedikit takut

Aku mengarahkan penisku ke vaginanya, kugesek-gesek sedikit kepala penisku searah dengan garis vagina putri. Terasa sangat basar vaginanya.

Kemudian aku dorong perlahan penisku masuk ke vagina putri. Walaupun memang sudah tidak perawan, tapi terasa vaginanya sangat sempit. Aku jadi teringat awal-awal ML-ku dengan istriku. Sempit, peret.

Putri menggigit bibirnya sewaktu penisku mulai masuk mengisi vaginanya. Tampang putri tersebut sangat menggodaku sehingga penisku makin keras. Setelah penisku masuk keseluruhan, aku mulai menarik penisku sedikit untuk didorong kembali masuk kedalam vagina putri.

“Akh…akh…akh…” lenguhan putri setiap kali penisku masuk secara total kedalam vaginanya.

Teringat akan istriku, aku mencoba untuk mengocok dengan irama dangkal-dangkal-dangkal-dalam separti gerakan favorit istriku. Ternyata hasilnya tidak jauh beda. Putri semakin melenguh dengan keras.

“Akh..akh..akh…bang..akh..ak hh..” lenguhan putri sambil sesekali memanggilku. Lenguhan itu semakin menyemangati aku untuk melakukan penetrasi ke vaginanya.

aku sengaja hanya memakai posisi missionary karena ini ML pertama putri, sebaiknya tidak usah posisi aneh-aneh.

Aku ambil bantal kemudian aku selipkan dibawah pinggul putri sehingga vaginanya makin menantang keatas. Kemudian aku masukkan penisku dengan posisi tubuhku tegak. Penisku terasa menggaruk-garuk bagian atas vaginanya. 

Putri makin meracau menikmati penetrasi penisku. Kemudian tiba-tiba dia merenggut tubuhku dan memelukku dengan erat. tubuhnya terasa bergetar dan kakinya merenggut erat pinggulku.

“Aduh bang,aku keluar lagi” kata putri terengah-engah

Aku yang belum puas kemudian memposisikan putri lagi dibawah, aku melakukan penetrasi dengan cepat. keluar, masuk, keluar masuk. aku mengejar untuk bisa ejakulasi secepatnya sebelum vagina putri kering. Sudah 2 kali dia orgasme, pasti sudah sangat kelelahan

Dengan tidak banyak bicara akhirnya aku merasakan dorongan di penisku untuk melakukan ejakulasi. Aku dorong dalam-dalam penisku ke dalam vagina putri dan melepaskan spermaku dengan kuat.

“ah…ah..” nafasku terengah-engah setelah melepaskan spermaku.Kemudian aku rebahan disamping putri. Putri yang sudah mulai pulih kemudian mengelap vaginanya dari sperma dan cairan vagina.

Setelah itu dia langsung memakai bajunya dan bersiap-siap pergi.

“Buru-buru sekali” kataku. aku biasanya berbaring sambil bermesraaan setelah ML dengan istriku.

“Takut kakak pulang” kata putri sambil membenahi rambutnya

aku melihat jam, baru jam 4, tapi memang agak riskan sih, takutnya istriku tiba-tiba pulang cepat dari kantornya.

“Aku pulang dulu ya bang” kata putri pamit.
“Trus bagaimana ?” tanyaku..
‘Nanti malem aja lewat sms” putri tersenyum kemudian keluar dari kamar.

aku yang masih kelelahan akhirnya kembali rebahan.

“Gimana put hasilnya ?” smsku keputri pada malam harinya setelah istriku tidur.
“Hasil apa ” jawab putri menggoda
“Enak gak gituan sama cowok” tanyaku to the point
“He..he..he.. enak sih, tapi….” jawab putri menggantung
“Tapi apa ? Jadi mau mencoba sama cowok lagi ?” tanyaku
“Mau sih, tapi…” jawab putri menggantung lagi
“Tapi apa ?” tanyaku penasaran..
“Tapi aku perlu diyakinkan beberapa kali lagi ” jawab putri nakal

setelah itu aku beberapa kali ML dengan putri. Putri sendiri mengaku masih berhubungan dengan dina. Mungkin putri masuk ke kategori biseks.

Setelah beberapa lama putri akhirnya mengenalkan calon suaminya ke ibu, Mira dan aku. Tapi….walaupun dia sudah punya calon suami, kadang-kadang kami masih melanjutkan perselingkugan kami.



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)